Pola belajar Euclid Club Education membedakan pembelajaran soal bagi siswa menjadi Soal Pembelajaran dan Soal Tes. Soal Pembelajaran disusun memuat gradasi kognitif yang beruntun dari tingkat mudah hingga tingkat yang lebih sulit dan kemudian divariasikan dalam satu rumpun materi. Sedangkan soal tes dimaksudkan sebagai simulasi untuk menguji kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah setelah mereka benar-benar siap secara kognitif. Untuk menambah wawasan dan koleksi pengetahuan tentang materi olimpiade, siswa diberikan pembelajaran materi penunjang yang kadang dapat dirangkaikan dengan pembelajaran soal.
Tahapan umum yang sering kami terapkan dalam pembinaan olimpiade untuk siswa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Kemampuan
Pada sesi awal kami memberikan paket soal yang dirancang khusus untuk mengidentifikasi kemampuan siswa. Hasil jawaban siswa akan kami analisis untuk ditindaklanjuti pada sesi berikutnya. Pada pembinaan dengan waktu singkat, analisis dilakukan pada poin-poin umum yang telah ditetapkan agar pembinaan dapat berlangsung dengan efisiensi waktu dan tepat sasaran. Tahapan ini merupakan langkah yang penting untuk dilakukan agar trainer dapat membelajarkan soal dengan tepat sebab pembinaan kami berorientasi pada struktur kognitif siswa dengan mengikuti pola berfikir mereka ketika menyelesaikan soal, bukan memaksakan penerapan cara/metode yang sama sekali tidak diketahui oleh siswa.
Perlu diketahui, bahwa untuk membelajarkan soal olimpiade seorang trainer harus dapat mengklasifikasikan soal yang sesuai dengan struktut kognitif siswa yang sedang dibinanya. Apabila soal dirasa terlalu mudah bagi siswa, maka siswa merasa bosan dengan soal yang demikian. Sebaliknya, apabila soal dirasa terlalu sulit bagi siswa, maka dia kehilangan beberapa argumentasi logis yang dapat mematahkan semangatnya dalam belajar. Oleh karena itu, dalam penyusunan soal pembelajaran harus berhati-hati sehingga memiliki karakteristik bahwa soal seakan-akan sudah dikenal siswa namun penyelesaiannya membutuhkan beberapa tahapan yang tidak dengan segera dapat ditemukan jawabnya.
2. Klasifikasi Konten
Untuk membentuk struktur kognitif siswa agar lebih rapi dan terstruktur, dalam pembinaan olimpiade perlu dilakukan klasifikasi konten olimpiade sesuai dengan rumpun materi yang telah ditentukan. Dengan demikian, di dalam benak mereka akan tertanam bekas-bekas pembelajaran yang sudah terkotak-kotak dengan baik sehingga ketika suatu saat dibutuhkan, bekas-bekas pembelajaran itu akan dengan mudah dicari dan diterapkan.
3. Variasi Konten
Agar pengetahuan siswa berimbang dari setiap kompetensi yang diberikan, perlu adanya variasi konten dalam pembinaan olimpiade. Walaupun demikian, pemberian variasi konten ini tetap memperhatikan gradasi kognitif yang disesuaikan agar siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran tanpa ada logika yang terputus dalam benaknya.
4. Spesifikasi Konten
Ketika siswa telah mengenal klasifikasi dan variasi soal lebih banyak, berikutnya adalah pemantapan pengetahuan mereka dengan pembelajaran lebih dalam mengenai konten tertentu dengan perlakuan yang lebih detil. Untuk pembinaan dalam jangka panjang secara kontinu, tahapan klasifikasi, variasi dan spesifikasi konten ini perlu diulang-ulang untuk mengembangkan analisis dan sintesis lebih dalam pada siswa.
5. Uji Kemampuan
Ketika semua tahapan telah dilakukan secara teratur dan siswa dirasa telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengikuti kompetisi, berikutnya dilakukan simulasi tes untuk menguji kemampuan mereka.
Dengan menerapkan tahapan-tahapan pembinaan di atas, konsep pembinaan yang diterapkan oleh Euclid Ckub Education mempunyai ciri khas tersendiri yang berorientasi pada beberapa poin berikut:
1. Tepat Sasaran
Pembinaan diawali dengan identifikasi kemampuan yang kemudian dianalisis guna menentukan perlakuan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
2. Berimbang dan Mendalam
Perlakuan klasifikasi konten, variasi konten dan spesifikasi konten memberikan bekal pengetahuan yang berimbang dan mendalam untuk kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam mengikuti olimpiade.
3. Gradasi Kognitif yang Beruntun
Paket Aktivitas Pembinaan yang diberikan kepada siswa senantiasa disusun dengan memperhatikan gradasi tingkat kesulitan yang telah diurutkan mulai dari pemahaman yang dikenal siswa kemudian perlahan ditingkatkan hingga mencapai pemahaman kompetensi yang lebih tinggi.
4. Mengembangkan Analisis dan Sintesis
Pembinaan yang dilakukan Euclid Ckub Education bukan hanya mengajar siswa untuk dapat menyelesaikan soal, melainkan lebih dari itu pembelajaran difokuskan untuk menggali, membentuk, meningkatkan dan memperluas kemampuan berpikir siswa yang berkaitan dengan penyelesaian soal pemecahan masalah.
5. Refreshing
Selain berbekal kompetensi dan pengalaman yang memadai, trainer Euclid Ckub Education juga dibekali pengalaman sebagai motivator yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mengatasi kejenuhan kelas.
6. Kemudahan
Euclid Ckub Education juga mengembangkan pembinaan secara online untuk menekan pembiayaan transportasi dan penginapan yang terlalu besar.
Euclid Ckub Education juga mengembangkan pembinaan secara online untuk menekan pembiayaan transportasi dan penginapan yang terlalu besar.
Segera bergabung dengan kami dalam menuju kesuksesan besar bersama....!!!!!